WartaKarawang.co.id

5 Klub Liga 1 dengan Market Value Termahal, Tak Ada Persija

Bagi para pecinta sepak bola tanah air, berlangsungnya kembali Liga 1 Indonesia merupakan hal yang sangat dinantikan. Sejak pandemi Covid19 yang terjadi tahun lalu, banyak sektor yang terkena dampaknya dan itu termasuk nasib Liga 1 Indonesia saat itu yang terpaksa dihentikan di tengah jalan.

Tentunya penyelenggaraan Liga 1 Indonesia terbentuk dari sejarah yang cukup panjang dan mengalami banyak drama setiap tahunya. Untuk mengetahuinya lebih dalam, simak ulasannya di bawah ini.

Sejarah Terbentuknya Liga 1 Indonesia

Meskipun liga sepak bola Indonesia sudah ada sejak tahun 1951, namun peraturan baru yang dipakai saat ini berlaku sejak musim 2008/2009 atau sejak Kompetisi menggunakan nama Liga Super Indonesia (LSI). Pada saat itu, aturan baru yang berlaku adalah setiap klub harus memenuhi lima aspek standar dari AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia), antara lain pembinaan pemain muda, infrastruktur, personel, finansial, legalitas, dan juga sistem administrasi.

Liga Super Indonesia adalah liga tertinggi di Indonesia, sedangkan untuk tingkat dua dinamakan Divisi Utama yang sebelumnya bernama Divisi 1. Klub yang berlaga pada LSI berjumlah 18 klub dan memakai sistem pertandingan kandang-tandang serta promosi-degradasi.

Terjadinya Dualisme Kompetisi

Bisa dikatakan Kompetisi LSI ini sukses dilakukan selama tiga musim berturut-turut, yakni 2008/2009, 2009/2010, dan juga 2010/2011. Namun, kompetisi ini mulai memunculkan ketidakpuasan dari beberapa klub hingga akhirnya terjadi kompetisi tandingan dengan nama Liga Primer Indonesia (LPI) di tahun 2011.

Adanya dualisme kompetisi tersebut membuat FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia memberikan ketegasan agar PSSI bisa menyelesaikannya. Konflik tersebut berlangsung hingga pada tahun 2013.

Pembekuan Kompetisi Liga 1 Indonesia oleh FIFA

Drama dualisme kompetisi berhasil diselesaikan pada tahun 2013 dan Liga Super Indonesia musim 2014 kembali digelar dengan diikuti sebanyak 22 tim dan terbagi menjadi dua wilayah sehingga setiap wilayah diikuti 11 tim. Sayangnya, kompetisi sepak bola nasional kembali ditunda pada tahun 2015 karena mendapatkan sanksi dari FIFA.

Hal itu dikarenakan pemerintah yang dalam kasus ini Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) saat itu, Imam Nahrawi membekukan PSSI pada bulan April 2015. Sebab, PSSI dianggap tidak memenuhi peraturan di dalam olahraga nasional dan hal itu membuat FIFA membekukan aktivitas sepak bola nasional termasuk kompetisi yang berhubungan dengan FIFA.

Terciptanya Liga 1, 2, dan 3 Di Indonesia

Satu tahun kemudian atau pada tahun 2016 Menpora mencabut sanksi pada PSSI dan itu juga secara otomatis FIFA juga mencabut sanksi untuk seluruh kegiatan sepak bola di Indonesia. kekisruhan tersebut membuat PSSI melakukan reformasi kepengurusan yang diadakan sekitar bulan November 2016.

Hasil dari kongres itu antara lain menetapkan Eddy Rahmayadi menjadi Ketua Umum PSSI baru dan dia juga menyelenggarakan liga sepak bola Indonesia dengan nama Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Liga 1 adalah level teratas dengan 18 tim sebanyak 34 pertandingan akan bersaing untuk juara dan memakai sistem promosi-degradasi.

Terhenti karena pandemi Covid19

Liga 1 mulai bergulir dan cukup sukses dilakukan selama tiga tahun, yakni 2017, 2018, dan 2019. Adanya pandemi Covid19 pada tahun 2020 turut membawa dampak pada kompetisi Liga 1 Indonesia, yakni ditunda sampai batas waktu tidak ditentukan.

Sebenarnya pada bulan Oktober dan November 2020 PSSI mencoba membuka lagi kompetisi Liga 1 Indonesia dengan memperhatikan protokol kesehatan. Akan tetapi, kepolisian tidak memberikan izin sehingga kompetisi Liga 1 Indonesia dianggap “selesai”.

Harapan baru di Musim 2021/2022

Seiring dengan kasus pasien Covid19 yang terus menurun membuat beberapa aktivitas mulai dilakukan normal dan itu termasuk kompetisi Liga 1 Indonesia. Saat ini, Liga 1 Indonesia dapat berlangsung dengan beberapa aturan baru selama pandemi Covid19.

Beberapa aturan tersebut antara lain semua pertandingan hanya dilakukan pada Pulau Jawa dengan format bubble to bubble. Artinya lokasi pertandingan hanya dilakukan pada tiga klaster, Yakni klaster pertama (DKI jakarta, Jawa Barat, dan Banten) dan Klaster kedua (Jawa Tengah dan Yogyakarta), terakhir klaster ketiga (Jawa Timur).

Sejarah Liga 1 Indonesia memang cukup panjang dan bisa jadi akan ada di masa yang akan datang. Kini, adakah klub kesukaan Anda yang sedang bertanding di Liga 1 Indonesia?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *